Wajar saja bila badut dianggap menakutkan bagi sebagian anak,
terutama usia 2-3 tahun. Mungkin anak takut melihat mulut dan matanya
yang lebar, atau ukuran tubuhnya yang ekstra besar. Padahal, bagi
anak-anak lain, badut justru terlihat lucu dan ramah. Lalu, bagaimana
sebaiknya Anda merespons rasa takut anak pada badut?
1. Jangan
abaikan. Menganggap enteng rasa takut anak bisa membuat ia merasa
diabaikan. Ia merasa tidak dipercaya, ketika justru sedang membutuhkan
‘perlindungan’ Anda.
2. Tak usah dipaksa. Memaksa ia tetap
mendekati, atau bahkan sampai menyentuh badut, justru bisa menimbulkan
rasa trauma. Sebaiknya, Anda mengajak ia melihat tingkah polah si badut
dari kejauhan dulu. Tertawalah sambil menyebutkan tingkah laku si badut
agar anak ikut memerhatikan. Lama-lama, ia pasti akan ikut tertawa.
3.
Buka topeng. Jelaskan bahwa badut hanyalah seorang yang mengenakan
kostum. Bila ada kesempatan, Anda bisa meminta si badut membuka topeng
sejenak agar anak bisa melihat wajah sebenarnya di balik kostum itu.
Beri tahu ia bahwa kostum itu dipakai untuk menghibur anak-anak,
termasuk dirinya.
Kalau ia masih tetap takut, bersabarlah, Ma.
Seiring dengan pertambahan usianya, rasa takut itu akan menghilang
dengan sendirinya. Sumber : parenting.co.id
Komentar
Posting Komentar